Mengelola
Pelanggan Ala Orang Cina
Kali
ini saya akan membahas mengenai permasalahan di bidang usaha. Untuk Anda baik
yang sudah ataupun baru akan membuka usaha, dan yang belum mengerti bagaimana
caranya mengelola pelanggan? Nah, disini saya akan memberika beberapa tips
kepada Anda.
Bicara
mengenai bisnis atau usaha, pasti tidak lepas dari orang cina? Iya bukan? Kalau
kita berkunjung ke toko-toko, mau ke daerah Jakarta ataupun daerah lain dan
bagian mana saja, pasti ada saja orang cina yang membuka usaha disitu. Nah,
kenapa sih yang namanya bisnis ataupun usaha rata-rata didominasi oleh mereka?
Jawabannya adalah...karena orang cina punya good habbit dalam berdagang yang
jarang dimiliki sama orang pribumi (Indonesia). Mereka punya strategi yang
jitu, mereka sudah mengetahui bagaimana cara mengatasi berbagai permasalahan
dalam bidang usaha yang mereka jalani.
Orang-orang
cina terkenal galak sama pegawainya tetapi sangat ramah dengan pelanggan dan teliti
dengan barang dagangannya. Bisa juga dibilang mereka bersikap tegas dan
membiasakan disiplin di dalam organisasi usahanya. Mereka ingin usahaa mereka
tersebut terus mengalami perkembangan, termasuk orang-orang atau
pegawai-pegawai yang kerja dengan mereka harus terorganisir dan menjalankan
tugasnya dengan sangat baik. Nah, pertanyaannya adalah, “Apakah dibalik prinsip
kerja seperti diatas mereka memiliki strategi tersendiri untuk mengelola
pelanggan? Bagaimana pelayanan yang mereka berikan untuk menarik simpati para
pelanggan?
Pelanggan
merupakan sumber utama bagi perkembangan dan kesuksesan usaha. Pelanggan harus
dilayani sebaik mungkin agar mereka merasa nyaman ketika sedang berbelanja.
Orang cina membagi pelanggan ke dalam dua kategori yaitu pembeli baru dan
pembeli lama. Orang cina membedakan pelayanan kepada pembeli baru dan pembeli
lama. Berikut adalah beberapa hal yang biasa dilakukan orang cina yang Anda perlu
diperhatikan dalam melakukan pendekatan kepada pembeli baru:
1. Anda harus memberikan kesan pertama yang
nyaman bagi pembeli,sehingga rasa kepercayaan pembeli terhadap toko Anda dapat
tumbuh dalam diri mereka. Yang perlu Anda ingat adalah “pembeli baru merupakan
cikal bakal pembeli tetap”. Jika mereka merasa nyaman ketika berbelanja di toko
Anda maka dengan sendirinya mereka akan mengajak atau merekomendasikan
rekan-rekannya untuk membeli barang di toko Anda.
2.
Biasakan untuk berbaik hati kepada orang
yang Anda jumpai di manapun, karena hal ini akan menguntungkan bagi usaha toko
Anda. Misalnya ketika Anda berada dalam perjalanan jauh dan Anda duduk berdampingan
dengan orang yang seperjalanan dengan Anda. Tidak ada salahnya bagi Anda untuk
menyapa lebih dahulu, dan kemudian terjadilah percakapan dengan orang tersebut,
lalu sampailah pada percakapan mengenai usaha. Dari percakapan itulah yang akan
membuka peluang bagi Anda untuk menarik orang tersebut menjadi calon pembeli
beru yang akan berkunjung ke toko.
3. Orang-orang cina biasanya menggunakan
jaringan untuk mendapatkan pelanggan. Bila mereka mempunyai jenis usaha yang
sama, mereka saling rujuk dan berbagi informasi mengenai usaha mereka. Namun,
bila jenis usaha mereka berbeda, biasanya mereka akan saling tukar pelanggan.
Sebagai contoh, bila mereka memiliki usaha rumah makan, trik yang mereka
lakukan adalah kerja sama dengan para sopir bis atau travel, agar istirahat dan
makan di rumah makan milik mereka.
Setelah
mengetahui pelayanan kepada pembeli baru, kini akan dibahas mengenai pelayanan
terhadap pembeli lama (pelanggan). Tugas utama toko melayani pelanggan sebaik
mungkin adalah bertujuan agar pelanggan membeli barang semakin banyak dan dalam
jumlah yang besar. Pelanggan lama merupakan pemasok uang dalam jangka panjang,
sehingga bila pelanggan ini menghilang atau tidak membeli lagi di toko maka ini
adalah suatu bencana. Oleh sebab itu agar mereka tetap membeli di toko Anda
maka perlu diberi pelayanan ekstra. Misalnya saja ketika pelanggan itu datang,
mereka tidak langsung ditawari barang-barang yang ada, melainkan diajak ngobrol
dahulu. Dengan demikian pelanggan semakin merasa diperlakukan istimewa oleh
penjual. Barulah kemudian Anda menawarkan barang-barang baru yang ada di toko. Walaupun
pelanggan kurang tertarik dengan barang yang ada, setidaknya ada kemungkinan
pelanggan tersebut memberi rujukan kepada teman-temannya untuk membeli barang di
toko Anda.
No comments:
Post a Comment