REVIEW
PENGARUH MANAJEMEN KEANGGOTAAN TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KUD DI PROVINSI
JAWA BARAT
Oleh:
Caska
Jurnal
Manajemen/Tahun XII, No. 01, Februari 2008: 22-23
1.
PENDAHULUAN
Secara teoretis koperasi sebagai badan usaha mempunyai
keunggulan kompetitif dibandingkan dengan badan usaha non koperasi. Keunggulan
kompetitif dari koperasi menurut Ropke yaitu :
“(1) keunggulan kompetitif dalam memasuki pasar monopoli/kegagalan pasar (monopoly/market failure); (2) keunggulan kompetitif dalam menghemat biaya transaksi (transaction cost); (3) keunggulan kompetitif dalam menciptakan pasar yang saling berkait (interlinked markets); (4) keunggulan kompetitif dalam mendapatkan modal kepercayaan (trust capital); (5) keunggulan kompetitif dalam mengurangi ketidakpastian
(uncertainty reduction); dan (6) keunggulan kompetitif dalam menciptakan inovasi
(innovation)” (Ropke, 2005:27).
“(1) keunggulan kompetitif dalam memasuki pasar monopoli/kegagalan pasar (monopoly/market failure); (2) keunggulan kompetitif dalam menghemat biaya transaksi (transaction cost); (3) keunggulan kompetitif dalam menciptakan pasar yang saling berkait (interlinked markets); (4) keunggulan kompetitif dalam mendapatkan modal kepercayaan (trust capital); (5) keunggulan kompetitif dalam mengurangi ketidakpastian
(uncertainty reduction); dan (6) keunggulan kompetitif dalam menciptakan inovasi
(innovation)” (Ropke, 2005:27).
Dalam pengembangan koperasi harus memperhatikan dan
mendasarkan kepada masalah partisipasi anggota dan kelayakan studi koperasi.
Masalah partisipasi anggota merupakan masalah pokok dalam koperasi. Anggota
merupakan unsur yang sangat dibutuhkan dalam proses pengembangan koperasi
karena fungsi yang dilaksanakannya sebagai pemilik maupun sebagai pelanggan
memiliki peran sangat penting. Kelayakan studi koperasi didasarkan pada
kemampuan koperasi dalam menciptakan manfaat khusus bagi para anggotanya.
Manfaat yang senantiasa diperoleh oleh koperasi harus senantiasa lebih besar
dari pada manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan non koperasi.
Dalam mempertahankan keutuhan anggotanya, koperasi
harus mampu bersaing dengan lembaga non koperasi. Namun menurut Yuyun
Wirasasmita pada kenyataannya kebanyakan koperasi masih menunjukkan hal-hal
sebagai berikut :
“(1) Fungsi atau tujuan koperasi tidak sesuai degan keinginan anggotanya; (2) Sulitnya
pemahaman serta pengendalian struktur organisasi dan pengambilan keputusan; (3) Tujuan koperasi dari sudut pandang anggota sering dianggap terlalu sempit; (4) Perusahaan koperasi degan para manajernya sangat tanggap terhadap arahan pengurus dan pemerintah tetapi tidak tanggap terhadap arahan anggota; (5) Terlalu terbukanya fasilitas koperasi sehingga tidak ada perbedaan manfaat yang diperoleh anggota dan bukan anggota” (Yuyun Wirasasmita, 2002:12).
“(1) Fungsi atau tujuan koperasi tidak sesuai degan keinginan anggotanya; (2) Sulitnya
pemahaman serta pengendalian struktur organisasi dan pengambilan keputusan; (3) Tujuan koperasi dari sudut pandang anggota sering dianggap terlalu sempit; (4) Perusahaan koperasi degan para manajernya sangat tanggap terhadap arahan pengurus dan pemerintah tetapi tidak tanggap terhadap arahan anggota; (5) Terlalu terbukanya fasilitas koperasi sehingga tidak ada perbedaan manfaat yang diperoleh anggota dan bukan anggota” (Yuyun Wirasasmita, 2002:12).
Menurut Ropke ada empat faktor yang menentukan
penapatan anggota koperasi yaitu
“(1) Harga keluaran (output); (2) Biaya Produksi; (3) Tersedianya sumber-sumber:
berupa fasilitas dan sebagainya; (4) Peningkatan produktivitas” (Ropke, 2005:45).
“(1) Harga keluaran (output); (2) Biaya Produksi; (3) Tersedianya sumber-sumber:
berupa fasilitas dan sebagainya; (4) Peningkatan produktivitas” (Ropke, 2005:45).
Dalam menganalisis seberapa besarnya pengaruh
manajemen keanggotaan terhadap partisipasi kontributif dan partisipasi insentif,
maka diperlukannya penggunaan metode uji hipotesis (hypothesis testing). Metode
ini digunakan untuk menganalisis berbagai informasi dan data lengkap tentang
perkoperasian beserta fenomenanya yang sedang terjadi, khususnya mengenai
fenomena manajemen keanggotaan dan pengaruhnya terhadap partisipasi anggota KUD
Mina di Provinsi Jawa Barat.
1.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
|
Definisi
|
Indikator
|
Skala
|
Manajemen
Keanggotaan (X) |
Presentase biaya
manajemen keanggotaan unit budi daya tambak udang/ikan
|
Jumlah biaya
manajemen keanggotaan dibagi dengan jumlah biaya manajemen keseluruhan unit
budi daya tambak udang/ikan, diukur dalam satuan presentase
|
Ratio
|
Partisipasi Kontributif (Y1)
|
Pesentase
jumlah anggota sebagai pemodal unit budi daya tambak udang/ikan
|
Jumlah
anggota yang menjadi pemodal unit budi daya tambak udang/ikan dibagi dengan
jumlah anggota keseluruhan, diukur dalam satuan presentase
|
Ratio
|
Partisipasi Insentif (Y2)
|
Presentase jumlah anggota sebagai pelanggan unit budi daya tambak
udang/ikan
|
Jumlah anggota yang menjadi pemodal unit budi daya tambak udang/ikan
dibagi dengan jumlah anggota keseluruhan, diukur dalam satuan presentase
|
Ratio
|
Teknik penumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Kuisoner; 2) Wawancara; 3) Dokumentasi.
Metode analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Jalur (Path Analysis) dengan menggunakan program SPSS (Ching Chun Li, 1975).
Dimana; Y1 = Partisipasi Kontributif; Y2 = Partisipasi Insentif; X = Manajemen Keanggotaan; E = Galat (Stochastic disturbance term); dan PYXI = Koefisien Jalur.
Adapun spesifikasi model dari gambar 1 yaitu :
(1) Y1 = 0,6233 X+E
(2) Y2 = 0,4150 X+E
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui :
(1) Besarnya pengaruh langsung variabel manajemen keanggotaan (X) terhadap variabel
partisipasi kontributif (Y1) yaitu :

(1) Y1 = 0,6233 X+E
(2) Y2 = 0,4150 X+E
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui :
(1) Besarnya pengaruh langsung variabel manajemen keanggotaan (X) terhadap variabel
partisipasi kontributif (Y1) yaitu :

Interpretasi dari perhitungan di atas yaitu :
Pengaruh langsung manajemen keuangan (X) terhadap variabel partisipasi
kontributif (Y1) sebesar 62,33%. Jumlah anggota koperasi yang menjadi pemodal
secara langsung dipengaruhi oleh manajemen keanggotaan sebesar 62,33%.
(2) Besarnya pengaruh langsung variabel manajemen keanggotaan (X) terhadap variabel
partisipasi insentif (Y2) yaitu :

Pengaruh langsung manajemen keuangan (X) terhadap variabel partisipasi
kontributif (Y1) sebesar 62,33%. Jumlah anggota koperasi yang menjadi pemodal
secara langsung dipengaruhi oleh manajemen keanggotaan sebesar 62,33%.
(2) Besarnya pengaruh langsung variabel manajemen keanggotaan (X) terhadap variabel
partisipasi insentif (Y2) yaitu :

Interpretasi dari perhitungan di atas yaitu
:
Pengaruh langsung manajemen keanggotaan (X) terhadap variabel partisipasi
insentif (Y2) sebesar 41,50%. Jumlah anggota koperasi yang menjadi pelanggan
secara langsung dipengaruhi oleh manajemen keanggotaan sebesar 41,50%.
Pengaruh langsung manajemen keanggotaan (X) terhadap variabel partisipasi
insentif (Y2) sebesar 41,50%. Jumlah anggota koperasi yang menjadi pelanggan
secara langsung dipengaruhi oleh manajemen keanggotaan sebesar 41,50%.
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan kriteria statistika yaitu :
Jika Ho : PYXi sama dengan 0, maka hipotesis nol (Ho) ditolak.
Jika Ho : PYXi tidak sama dengan 0, maka hipotesis kerja (Hi) diterima.
dimana i = 1,2,3...n.
Jika Ho : PYXi sama dengan 0, maka hipotesis nol (Ho) ditolak.
Jika Ho : PYXi tidak sama dengan 0, maka hipotesis kerja (Hi) diterima.
dimana i = 1,2,3...n.
Berdasarkan kriteria di atas maka hipotesis nol (Ho)
ditolak yang berarti hipotesis kerja (Hi) diterima. Dengan demikian hipotesis:
(1) Manajemen keanggotaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
partisipasi kontributif, diterima; dan (2) Manajemen
keanggotaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pasrtisipasi insentif, diterima.
Daftar Rujukan
Badan Pusat Statistik Jawa Barat, (2006). Jawa Barat Dalam Angka 2005.
Hanel Alfred, (2004). Organisasi Koperasi: Pokok-pokok Pikiran Mengenai Organisasi
Koperasi Dan Kebijaksanaan Pengembangannya Di Negara-Negara Berembang,
UNPAD, Bandung.
Henry Simamora, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.
Ishak Arep dan Hendri Tanjung, (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas
Trisakti Jakarta.
Li Ching Cun, (1975). Path Analysis: a primer, The Boxwood Press, Pacific Grove.
M. Rachmad R., (1992). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Keberhasilan
Pengembangan KUD di Wilayah Transmigrasi Provinsi Jambi, Disertai, UNPAD,
Bandung.
Ropke, Jochen, (1989). The Economic Theory of Cooperative, Marburg, Germany.
--------------, (2005). Ekonomi Koperasi: Teori dan Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.
Sekaran, Uma, (2004). Research Methods For Business: A Skill-Building Approach,
Second Edition. John Wiley & Sons. Inc, New York.
Suryana, (1992). Daya Dukung Usaha Koperasi dan Implikasinya Terhadap Posisi
Pendanaan dan Keberhasilan Usaha Koperasi Unit Desa, Pascasarjana UNPAD
Bandung.
Sutaryo Salim, (2002). Manajemen Strategik Pelayanan Kepada Anggota Koperasi, Makalah
Seminar dalam Peringatan Satu Abad Bung Hatta, UNPAD, Bandung.
Yuyun Mirasasmita. (2002). Strategi Pembangunan Sektor Perkoperasian yang Dapat
Menggerakan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Perkoperasian, dalam
Rusidi dan Maman Suratman (ED), Bunga Rampai Pokok-Pokok Perkoperasian,
IKOPIN, Bandung.
Hanel Alfred, (2004). Organisasi Koperasi: Pokok-pokok Pikiran Mengenai Organisasi
Koperasi Dan Kebijaksanaan Pengembangannya Di Negara-Negara Berembang,
UNPAD, Bandung.
Henry Simamora, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.
Ishak Arep dan Hendri Tanjung, (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas
Trisakti Jakarta.
Li Ching Cun, (1975). Path Analysis: a primer, The Boxwood Press, Pacific Grove.
M. Rachmad R., (1992). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Keberhasilan
Pengembangan KUD di Wilayah Transmigrasi Provinsi Jambi, Disertai, UNPAD,
Bandung.
Ropke, Jochen, (1989). The Economic Theory of Cooperative, Marburg, Germany.
--------------, (2005). Ekonomi Koperasi: Teori dan Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.
Sekaran, Uma, (2004). Research Methods For Business: A Skill-Building Approach,
Second Edition. John Wiley & Sons. Inc, New York.
Suryana, (1992). Daya Dukung Usaha Koperasi dan Implikasinya Terhadap Posisi
Pendanaan dan Keberhasilan Usaha Koperasi Unit Desa, Pascasarjana UNPAD
Bandung.
Sutaryo Salim, (2002). Manajemen Strategik Pelayanan Kepada Anggota Koperasi, Makalah
Seminar dalam Peringatan Satu Abad Bung Hatta, UNPAD, Bandung.
Yuyun Mirasasmita. (2002). Strategi Pembangunan Sektor Perkoperasian yang Dapat
Menggerakan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Perkoperasian, dalam
Rusidi dan Maman Suratman (ED), Bunga Rampai Pokok-Pokok Perkoperasian,
IKOPIN, Bandung.
NAMA
: SATRIO BAGUS WICAKSONO
NPM
: 26212876
KELAS
: 2EB09
No comments:
Post a Comment