Friday, October 19, 2012

TEORI MANAJEMEN NEO KLASIK

Teori manajemen neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya dengan tujuan bersama. Aliran teori ini timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi keselarasan kerja. Para pakar telah mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Teori ini muncul dan mengusulkan perubahan-perubahan pada teori klasik yang merubah, menambah, dan dalam banyak  hal memperluas teori klasik.

Teori manajemen neoklasik mengemukakan perlunya :

1.      Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
2.      Perluasan kerja (job enlargement)
3.      Management bottom-up. Teknik ini memperkenankan para junior untuk melihat
perusahaan dari pandangan manajer puncak dan bertindak bukan sebagai spesialis satu
kegiatan.

Tokoh tokoh dalam teori ini :

1.      Hugo Munsterberg (1863 – 1916)
Hugo dikenal sebagai bapak psikologi industri. Dalam bukunya ‘phsicology and industrial efficiency’ menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara yaitu:
1. penemuan best possible person
2. penemuan best possible work
3. penggunaan best possible effect

2.      Elton Mayo (1880 – 1949)
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral atau efisiensi kerja memburuk maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.

Dengan hasil pembahasan di atas, saya merasa tertatik karena pada saat ini teori manajemen neoklasik begitu banyak diterapkan oleh berbagai negara di dunia ini, termasuk dalam sistem pengajaran ilmu ekonomi di berbagai bangku kuliah yang bercirikan dominannya pemakaian metode kuantitatif dalam melakukan analisis ekonomi, serta lebih banyak menekankan pentingnya aspek sosial dan aspek psikologis (emosi) dalam pekerjaan atau organisasi informal.



Sumber :



1 comment: