Pemeriksaan
Akuntansi 2
LAPORAN
AUDIT MANUFAKTUR
PADA PT.
XYZ
Disusun
oleh:
Satrio
Bagus Wicaksono (26212876)
Siti
Sarah Bahtera Sari (27212088)
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
BAB I
INFORMASI
LATAR BELAKANG
PT. XYZ berlokasi di kota Depok,
prusahaan ini bergera di bidang industri dengan memproduksi alat pengeras suara
(Toa) dan komponen speaker lainnya. Toa
merupakan alat pengeras suara yang di pakai dari zaman dahulu sebelum munculnya
microphone hingga pada saat ini. Toa biasa digunakan untuk kumandang adzan di
masjid maupun mushola, selain itu pula toa sering digunakan para demonstran
untuk menyampaikan apresiasinya.
Dengan semakin berkembangnya teknologi
saat ini tidak membuat produk pengeras suara ini mengalami penurunan
permintaan, justru dengan adanya tekanan yang kuat terhadap bisnis manufaktur
ini membuat PT. XYZ sebagai perusahaan yang memproduksi toa (pengeras suara)
untuk lebih cerdas dalam menjalankan operasinya. Fungsi produksi dan operasi
bertanggungjawab untuk menghasilkan produk dalam kuantitas dan kualitas yang
telah ditentukan. Jadwal produksi,
inovasi, dan peningkatan berkelanjutan harus difokuskan untuk memenuhi kepuasan
pelanggan agar perusahaan memiliki keunggulan dalam intensitas persaingan yang
sangat ketat ini.
Kemampuan PT.XYZ dalam menghasilkan
produk toa dengan kuantitas dan kualitas yang membuat pelanggan tertarik
belumlah cukup untuk mendukung keunggulan bersaing perusahaan. Produk harus
dihasilkan melalui proses yang efisien dimana optimalisasi penggunaan sumber
daya menjadi pedoman dalam setiap proses. Dengan penggunaan biaya produksi yang
rendah, maka perusahaan dapat menawarkan produk tersebut kepada pelanggan
dengan harga yang relatif lebih rendah dari pesaing tanpa mengorbankan proporsi
margin yang telah direncanakan.
Maka untuk menilai proses produksi dan operasi suatu
perusahaan apakah sudah berjalan baik atau masih harus ada perbaikan atau
peningkatan diperlukan audit manufaktur (operasi dan produksi).
Tujuan dilakukannya audit adalah
:
- Menilai apakah produk
yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar).
- Menilai apakah
strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat
menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan
ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
- Menilai apakah
strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan
kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang
yang dimiliki perusahaan.
- Menilai apakah proses
transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
- Menilai apakah
penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung berjalannya
proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
- Menilai apakah
pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya
produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah
ditetapkan.
- Menilai apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
1. Berlakunya sistem dimana produksi hanya dilakukan
berdasarkan pesanan (by order). Hal ini memiliki kelemahan :
Resiko turunnya tingkat produksi disaat terjadi
booming order atau pesanan dalam skala jumlah yang besar dari pelanggan yang berpengaruh
pada:
a. Tenaga
kerja, yaitu terjadinya overtime (lembur kerja).
b. Biaya,
adanya biaya pengeluaran untuk overtime (lembur kerja). Hal ini juga berdampak
pada karakter tenaga kerja, seperti :
- karyawan dapat menghambat berjalannya proses
produksi dengan tidak memenuhi prosedur proses produksi agar proses produksi
terhambat sehingga overtime dibutuhkan untuk memenuhi order.
- Tenaga kerja yang dibiasakan kerja lembur oleh
perusahaan sewaktu-waktu dapat meminta peninjauan gaji karena terbiasa dengan
presentasi gaji lebih yang didapat dari overtime.
c. Teknis
(mesin), jika terjadinya perubahan spesifikasi komponen dari permintaan pasar.
d. Jadwal Induk Produksi, JIP tidak terencana dengan baik karena booming order.
d. Jadwal Induk Produksi, JIP tidak terencana dengan baik karena booming order.
2. JIP
(Jadwal Induk Produksi) tidak didukung dengan metode permintaan yang akurat.
Karena pada kenyataannya banyak kendala yang terjadi seperti barang reject
bahan baku bahkan keterlambatan pengadaan barang dari pihak supplier karena
terhambatnya proses pengiriman. Hal ini merupakan kesalahan eksternal yang
dikarenakan kelalaian dari pihak supplier.
Kriteria
:
1. Jadwal produksi harus didukung dengan metode
permintaan material yang akurat.
2.
Jadwal Induk Produksi harus disesuaikan dengan
permintaan pasar dan selaras dengan
fungsi-fungsi bisnis lainnya.
3.
Jadwal Induk Produksi diharuskan meminimumkan :
-
Biaya persediaan
-
Biaya setup mesin
-
Upah lembur
-
Waktu sumber daya menganggur
4. Jadwal produksi harus mampu mengoptimalkan
kapasitas produksi (efisiensi produksi).
5.
Perusahaan harus memiliki pedoman tertulis
mengenai :
-
Pemanfaatan kapasitas menganggur
- Pengelolaan kebutuhan produksi diatas kemampuan
kapasitas yang tersedia
-
Prosedur pengendalian persediaan
-
Pemeliharaan fasilitas produksi
-
Pengoperasian fasilitas produksi
Penyebab :
1. Perusahaan beberapa kali mengalami keterlambatan pemenuhan pesanan.
2.
Dalam kegiatan produksi terjadi overtime
(lembur kerja) untuk memenuhi kebutuhan produksi.
3.
Tidak dilakukannya training dasar kegiatan
produksi pada setiap karyawan (hanya diterapkan pada bagian produksi).
4. Kurangnya ketepatan perencanaan Jadwal Induk
Produksi dalam menghadapi booming order yang tidak dapat diprediksi.
Akibat :
1. Terganggunya standart kualitas mutu produksi karena overtime yang berkelanjutan.
2. Proses produksi terhambat pada pemenuhan
pesanan yang melonjak.
3. Tersaingi oleh produk tiruan di pasaran disaat
perusahaan tidak dapat memenuhi pesanan konsumen (booming order).
4.
Proses produksi tidak memenuhi target produksi
sesuai Jadwal Induk Produksi.
BAB III
REKOMENDASI
Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus
menjadi perhatian manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Kelemahan pada sistem produksi dimana proses produksi hanya dilakukan apabila ada pesanan (by order), sehingga tingkat produksi menurun disaat terjadi booming order atau pesanan dalam skala jumlah yang besar dari pelanggan yang berpengaruh pada tenaga kerja, biaya, teknis (mesin) dan Jadwal Induk Produksi.
2. Kelemahan pada Jadwal Induk Produksi yang tidak didukung dengan metode permintaan yang akurat. Karena adanya kendala seperti barang reject (bahan baku).
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi
:
1. Penghitungan perencanaan modal produksi dihitung dalam satu tahun kerja sesuai dengan target keuntungan yang diharapkan. Hal ini juga ditujukan untuk berbagai kendala lainnya, seperti :
- Mengatasi terjadinya perubahan spesifikasi
komponen, sehingga perusahaan tidak kesulitan mengadakan perbaikan mutu
spesifikasi komponen untuk memenuhi permintaan pasar.
-
Mencukupi biaya lebur jika diperlukan.
2. Adanya training peningkatan kualitas kerja karyawan, sehingga disaat terjadi booming order, kekurangan tenaga kerja pada sektor produksi dapat ditambah dari sektor lain.
3. Perusahaan, khususnya bagian purchasing memerlukan perluasan hubungan kerja dengan menambah lebih banyak supplier agar dapat mengatasi kendala-kendala tersebut.
Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada kegiatan produksi perusahaan.
BAB IV
RUANG
LINGKUP AUDIT
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan
hanya meliputi masalah kegiatan produksi dan operasi. Audit kami mencakup
penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen proses produksi,
personalia yang bertugas dalam bagian produksi, dan aktivitas proses produksi
yang dilakukan perusahaan.
No comments:
Post a Comment