Bab I. Pengantar
A. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi
Internasional?
Akuntansi
internasional adalah akuntansi yang memfokuskan pada issues/ masalah-masalah
yang berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan bisnis internasional, juga
mencakup studi tentang standar akuntansi dan praktek akuntansi di seluruh
negara di dunia, serta membandingkan standar dan praktek akuntansi tersebut
pada masing-masing negara.
B. Perbedaan Akuntansi Internasional dengan
Akuntansi lainnya
Perbedaan
studi Akuntansi Internasional adalah pada :
• Pelaporan
untuk MNC/MNE
• Batas
Negara
• Pelaporan
untuk pihak lain di Negara yang berbeda
• Perpajakan
Internasional
• Transaksi
Internasional
C. Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas
diantaranya:
• Pengukuran
Dapat
memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan
kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan
menghitung aktivitas dan transaksi , memberikan masukan mendalam mengenai
profitabilitas dan operasi
• Pengungkapan
Proses
dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan
keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses
mengkomunikasikan kepada para pengguna
• Auditing
Proses
dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi
(pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi
D. Tujuan dan Manfaat Akuntansi Internasional
Tujuan
Akuntansi Internasional :
• Mengidentifikasi
sejarah perkembangan akuntansi internasional.
• Memperkenalkan
berbagai perbedaan nasional dalam akuntansi di dunia.
• Meringkas
evolusi bisnis sampai zaman modern.
• Membahas
pentingnya dimensi akuntansi dalam bisnis global dan topik-topik penting yang
membentuk akuntansi internasional.
Manfaat
Akuntansi Internasional secara teknis dan sosial :
• Akuntansi
harus mengantisipasi kebutuhan masyarakat, dan
• Akuntansi
harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dalam
operasinya.
E. Sudut Pandang Sejarah
Sejarah akuntansi merupakan sejarah
internasional. Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh
selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul
secara bersamaan pula. Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan
tersebut dengan meneruskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya
mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah
tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin
terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang. Pada
tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara
langsung di negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Philipina, Swedia
dan Taiwan.
Berkebalikan dengan sifat warisan
akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di banyak negara,
akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional
yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Hanya
terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan negara lain.
Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup
keputusannya semakin internasional.
Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini
telah lama menjadi perhatian baik bagi para pengguna maupun penyusun
informasi akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi untuk
mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan proses
auditing di seluruh dunia semakin intensif dilakukan.
F. Sudut Pandang Kontemporer
Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan
akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang
ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya
mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan
yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian
modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi
informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus
modal, valuta asing, investasi asing langsung,dan transaksi terkait telah
diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga
mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga
menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi
yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaikdalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut.Hubungan wajar timbal-balik
yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan
pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerjasama global dengan
pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan.
G. Sudut Pandang Kontemporer
Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan
akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang
ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya
mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan
yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian
modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi
informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus
modal, valuta asing, investasi asing langsung,dan transaksi terkait telah
diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga
mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga
menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi
yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaikdalam melakukan suatu pekerjaan
atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut.Hubungan wajar timbal-balik yang
menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan
pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerjasama global dengan
pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan.
H. Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi
Multinasional
Bisnis internasional secara tradisional
terkait dengan perdagangan luar negeri. Saat ini, bisnis internasional semakin
berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem
manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang
dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Operasi yang
dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi
resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi
perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah suatu negara. Manajer keuangan dan
akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran
akuntansi suatu perusahaan multinasional
(multinational enterprise– MNE).
I. Kompetisi Global
Faktor lain yang turut menyumbangkan
semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global.
Terdapat standar penentuan acuan (benchmarking), yaitu standar perbandingan
yang digunakan ini melampaui batas-batas nasional. Para pembaca laporan
keuangan yang tidak menyadari perbedaan pengukuran nasional dan
perhitungan penyesuaian yang diperlukan dengan jelasnya berada dalam
posisi yang tidak menguntungkan.
J. Merger dan Akuisisi Lintas Batas
Seiring dengan berlanjutnya trend global
atas konsolidasi industri, beritamengenai merger dan akuisisi internasional
praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas
dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan
yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan
akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
K. Inovasi Keuangan
Manajemen risiko telah menjadi istilah
yang popular dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Ketergantungan
yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan kebingungan
yang timbul dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan.
L. Internasionalisasi Pasar Modal
Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan
perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif
perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para
pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.
Rata-rata ukuran dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang
mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh
merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham
(delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan terkait. Tiga wilayah pasar
ekuitas terbesar adalah Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.
1. Amerika
Utara. Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama
tahun 1990-an. Relatif pentingnya Amerika Utara dalam pasar ekuitas global juga
meningkat: kapitalisasi pasar di Amerika Utara dalam prosentase terhadap total
global berada pada posisi 57,2 persen pada awal tahun 2000.
2. Asia
Pasifik. Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan
menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Prospek pertumbuhan masa
depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Demikian juga, pemerintah dan bursa
efek di Asia berada di bawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan
kredibilitas pasar untuk menarik para investor.
3. Eropa.
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal
kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Pasar ekuitas Eropa akan
terus tumbuh. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam prosentase dibandingkan
peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan
investasi yang menguntungkan sejak jatuhnya pasar pada bulan Oktober
1987.
M. Pasar Ekuitas Eropa-Tinjauan Lebih Dekat
Tinjauan lebih dekat terhadap pasar
ekuitas Eropa akan membantu dalam memperoleh landasan akan pemahaman yang
lebih baik terhadap pasar ekuitas secara umum. Perusahaan di Eropa
Kontinental telah memulai upaya untuk meningkatkan lingkup pengungkapan
yang dilakukan, memperbaiki pelaporan keuangan, dan memperkuat tata kelola
perusahaan selama tahun 1990-an untuk menarik modal baru dan minat investor.
Namun demikian, banyak dari perusahaan-perusahaan ini, termasuk beberapa
diantaranya perusahaan terbesar di dunia, masih tertinggal jauh dari
pengungkapan dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris dan Amerika
Utara. Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Gelombang minat melakukan
pencatatan saham lintas batas yang sekarang terjadi pada pasar baru Eropa
mengikuti periode tahun 1980-an ketika ratusan perusahaan asing mencatatkan
sahamnya pada bursa efek di Eropa. Bukti menunjukkan bahwa perusahaan
penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas batas di Eropa untuk
memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk
mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di
negara-negara dimana perushaan memiliki operasi yang signifikan dan/atau
pelanggan utama.
BAB II. Perkembangan dan
Spesifikasi
A. Perkembangan
Dalam Akuntansi Internasional
Faktor
yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu:
1. Sumber
Pendanaan. Dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor
melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2. Sistem
Hukum. Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan
lembaga berinteraksi.
3. Perpajakan.
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar
akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam alun
mereka untuk keperluan pajak.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem Pencatatan Berpasangan yang berawal di
Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa
bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan lainnya.
5. Inflasi.
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
kecenderungan suatu negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun
perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi. Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi
usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang
paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi
yang dihadapi.
7. Tingkat
Pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan
menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
8. Budaya.
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede:
individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian,maskulinitas.
B. Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu
dengan pertimbangan dan secara empiris.
1. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman.
2. Klasifikasi secara empiris
menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip
dan praktik akuntansi seluruh dunia.
C. Pendekatan
Terhadap Perkembangan
Ada
empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi, yaitu :
1. Berdasarkan
pendekatan Makroekonomi, praktek akuntansi didapatkandari dan
dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan
pendekatan Mikroekonomi, Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi.
Fokusnya terletak pada perusahaan secaraindividu yang
memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan
pendekatan Independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan
berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan,
coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep
dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang
keilmuan seperti ekonomi.
4. Berdasarkan
pendekatan yang Seragam, Akuntansi di standarisasi dan
digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat.
Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan dan penyajian akan memudahkan
perancang pemerintah, otoritas pajak bahkan manajer untuk menggunakan informasi
akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
D. Sistem
Hukum
Sistem
hukum (akuntansi hukum umum dengan hukum kode):
1. Akuntansi
dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian wajar,
transparansi dan pengungkapan penuh dan
pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi
sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan
informasi investor luar.
2. Akuntansi
dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan
pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan
pajak.
Sistem
praktik: penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi seperti :
1. Depresiasi,
di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan suatu aktiva selama masa manfaat
ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak
(kepatuhan hukum).
2. Sewa
guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti
itu (penyajian wajar)atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang
biasa (kepatuhan hukum).
3. Pensiun
dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan atau dibebankan
menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja.
Sumber: